Hubungan antara Uang Elektronik, PDB, dan efeknya terhadap
Perputaran Uang
Mailany, Dewi
Lestari, Fanny Octania Zuari
Universitas
Gunadarma
Abstract
Widespread use
of electronic money by Indonesian society can not be denied anymore Usage
numbers from year to year is increasing. This can be proved by the data
Electronic Money Supply according to the Bank Indonesia showed an increase from
2009 through 2012. The widespread use of electronic money was found to have a
strong influence on the state of velocity of money in Indonesia. This research
aims to analyze the relationship between the level of use of e-money
(electronic money) and the amount of money supply in the community and its
influence on velocity of money. The variable in our study are the amount of use
of electronic money (The variable X), and the rate of growth of gross domestic
product in Indonesia and amount of money supply in Indonesia (The variable Y). The
results showed that the use of electronic money has a significant influence on
the level of velocity of money in Indonesia. The use of electronic money is
proven to increase the speed of velocity of money because their usage is more
quickly and efficiently. Electronic money transfer can shorten the time and can
automatically speed up velocity of money. Issuance of e-money is assumed as one
of the factors that can change the function of the demand for money,
hereinafter can reduce the average amount of cash held by the public, and will
decrease the parameter k which will increase the velocity of money or the
higher circulation of money in the economy.
Keywords:
Electronic Money, Gross Domestic Product, Money Supply, Velocity of Money
Abstraksi
Maraknya
penggunaan uang elektronik oleh kalangan masyarakat Indonesia tidak dapat dipungkiri
lagi. Jumlah penggunaannya dari tahun ke tahun semakin mengalami peningkatan.
Hal ini dapat dibuktikan dengan data Jumlah Uang Elektronik Beredar menurut
Bank Indonesia yang menunjukkan peningkatan dari tahun 2009 hingga tahun 2012.
Maraknya penggunaan uang elektronik
tersebut ternyata memiliki pengaruh yang kuat terhadap keadaan perputaran uang
di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara
tingkat penggunaan e-money (uang elektronik) dan jumlah uang yang beredar di masyarakat
serta pengaruhnya terhadap perputaran uang. Variabel yang kami teliti adalah
jumlah penggunaan uang elektronik (Variabel X), dan laju pertumbuhan produk
domestik bruto di Indonesia serta jumlah uang beredar di Indonesia (Variabel
Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah penggunaan uang elektronik
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat perputaran uang di
Indonesia. Penggunaan uang elektronik terbukti dapat meningkatkan kecepatan
perputaran uang karena penggunaannya yang lebih cepat dan efisien. Pengiriman
uang secara elektronik dapat mempersingkat waktu dan secara otomatis dapat
mempercepat perputaran uang. Penerbitan
e-money diasumsikan sebagai
salah satu faktor yang dapat merubah fungsi permintaan uang, yang selanjutnya
dapat menurunkan rata-rata jumlah uang tunai yang dipegang oleh masyarakat, dan
akan menurunkan parameter k yang berarti akan meningkatkan velocity of money
atau semakin tingginya sirkulasi uang di dalam perekonomian.
Kata Kunci : Uang
Elektronik, Produk Domestik Bruto, Uang Beredar, Perputaran Uang
PENDAHULUAN
Uang Elektronik
(electronic money)
adalah uang yang digunakan dalam transaksi Internet dengan
cara elektronik. Biasanya, transaksi ini melibatkan
penggunaan jaringan computer. Uang elektronik yang diterbitkan harus
memenuhi unsur – unsur yang tertera pada peraturan Bank Indonesia
No.11/12/PBI/2009 Tanggal 13 April 2009 tentang Uang Elektronik (Electronic
Money). Penggunaan uang elektronik di Indonesia berpengaruh terhadap PDB
dan jumlah uang beredar serta kecepatan perputaran uang.
Produk Domestik
Bruto (PDB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi
ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan.
Produk
Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP) artinya “mengukur
nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang
berada dalam suatu negara selama jangka waktu tertentu” (McEachern, 2000,dalam
jurnal Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Sebelum dan Sesudah
Krisis: Sebuah Analisis
Ekonometrika). GDP juga dapat digunakan
untuk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan
beberapa perekonomian pada suatu saat.
Velocity
of money (perputaran
uang) “mengukur tingkat dimana uang bersirkulasi dalam perekonomian” (Mankiw,
2003, dalam juranl Velocity of
Money,Equilibrium(In)determinacy and Endogenous Growth). Velocity of money dapat dikatakan
mengukur kecepatan perpindahan uang dari satu orang ke orang lainnya. Perputaran uang dihitung melalui
pembagian antara GDP nominal dengan jumlah uang beredar.
“Jumlah
uang beredar (JUB) yaitu M1 (uang dalam arti sempit) yang terdiri dari uang
kartal dan uang giral, dan M2 (uang dalam arti luas) yang terdiri dari M1
ditambah uang kuasi” (Nilawati, 2000, dalam
jurnal Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Terhadap Jumlah Uang Beredar
di Indonesia Sebelum dan Sesudah Krisis: Sebuah Analisis Ekonometrika). “Uang sebagai persediaan aset yang dapat dengan
segera digunakan untuk melakukan transaksi. Berdasarkan jenisnya, uang dapat
dibedakan menjadi uang kartal, uang giral dan uang kuasi. Uang kartal adalah
uang yang dijadikan sebagai alat transaksi sah dan wajib diterima seluruh
masyarakat pada perekonomian. Uang kartal umumnya berbentuk uang kertas dan
uang logam yang dibuat oleh bank sentral yang diberi hak tunggal mencetak uang
/hak oktroi.Uang giral adalah suatu tagihan pada bank umum yang dapat
dipergunakan sebagai alat pembayaran dan transaksi yang sah dan masyarakat
tidak wajib menerima pembayarannya. Uang giral dapat dibilang mudah, aman dan
praktis karena dalam melakukan transaksi di mana seseorang tidak perlu
menghitung dan membawa banyak uang kontan. Uang kuasi adalah surat-surat
berharga yang dapat dijadikan sebagai alat pembayaran. Uang kuasi ini terdiri
atas deposito berjangka dan tabungan serta rekening valuta asing milik.” (Mankiw,
2006, dalam jurnal Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Jumlah Uang Beredar di Indonesia
Sebelum dan Sesudah Krisis: Sebuah Analisis Ekonometrika)
“Banyak faktor
yang dapat mempengaruhi naik turunnya jumlah uang beredar di Indonesia baik
dalam arti luas (M2) maupun dalam arti sempit (M1), antara lain tingkat suku
bunga, inflasi, nilai tukar rupiah, pengeluaran pemerintah, cadangan devisa,
dan angka pengganda uang.” (Nilawati
2000,dalam jurnal Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Sebelum dan Sesudah
Krisis: Sebuah Analisis
Ekonometrika).
METODE
Penelitian ini menggunakan metode Analisis regresi dengan
menentukan hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel
– variabel yang lain. penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan
penelitian eksperimen. Penelitian kualitatif dengan menggunakan data suatu
kondisi tertentu yaitu berupa kondisi perputaran uang di Indonesia saat terjadi
penggunaan uang elektronik, dan penelitian eksperimen guna mencari suatu
hubungan atau pengaruh tertentu antara Uang Elektronik, PDB, dan efeknya
terhadap perputaran uang. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan data
sekunder yaitu menggunakan data yang telah ada di internet berupa data
kuantitatif dan data diskrit yaitu data jumlah uang elektronik beredar, data
jumlah PDB Indonesia, dan data jumlah uang beredar. Variabel yang kami teliti
adalah jumlah penggunaan uang elektronik (Variabel X), dan laju pertumbuhan
produk domestik bruto di Indonesia serta jumlah uang beredar di Indonesia
(Variabel Y).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uang Elektronik (electronic money) adalah uang yang
digunakan dalam transaksi Internet dengan cara elektronik. Biasanya,
transaksi ini melibatkan penggunaan jaringan komputer (seperti -3internet dan
sistem penyimpanan harga digital). Electronic Funds Transfer (EFT) adalah
sebuah contoh uang elektronik.
Bank Sentral
Eropa memberikan definisi singkat yang baik dari uang elektronik: "uang
elektronik secara luas didefinisikan sebagai sebuah toko elektronik nilai
moneter pada perangkat teknis yang mungkin banyak digunakan untuk melakukan pembayaran
kepada usaha selain penerbit tanpa harus melibatkan rekening bank di transaksi,
tetapi bertindak sebagai instrumen pembawa prabayar ". [Bank Sentral
Eropa, 2000 dalam jurnal Reynolds
Griffith, Stephen F. Austin State University]. Uang elektronik memiliki
nilai tersimpan (stored-value) atau prabayar (prepaid) dimana
sejumlah nilai uang disimpan dalam suatu media elektronis yang dimiliki
seseorang. Nilai uang dalam e-money akan berkurang pada saat
konsumen menggunakannya untuk pembayaran. E-money dapat digunakan untuk berbagai macam jenis pembayaran (multi purpose) dan berbeda
dengan instrumen single purpose seperti kartu telepon.
Menurut
Peraturan Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009 Tanggal 13 April 2009 tentang Uang
Elektronik (Electronic Money), Uang Elektronik harus memenuhi
unsur-unsur sebagai berikut, yaitu : (1) diterbitkan atas dasar nilai uang yang
disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit; (2) nilai uang disimpan
secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip; (3) digunakan
sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektonik tersebut;
(4) dan nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh
penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang
mengatur mengenai perbankan.
Penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran dapat
memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi transaksi
pembayaran tanpa perlu membawa uang tunai. Uang elektronik sangat applicable
untuk transaksi massal yang nilainya kecil namun frekuensinya tinggi, seperti:
transportasi, parkir, tol, fast food, dll.
Walaupun di satu sisi terdapat beberapa manfaat dari uang
elektronik, tetapi di sisi lain uang elektronik juga memiliki risiko yang perlu
disikapi dengan kehati-hatian dari para penggunanya. Risiko pertama adalah uang
elektronik yang hilang dapat digunakan oleh pihak lain karena pada prinsipnya
uang elektronik sama seperti uang tunai yang apabila hilang tidak dapat diklaim
kepada penerbit. Selain itu, masih kurang pahamnya pengguna dalam
menggunakan uang elektronik juga menjadi ganjalan, seperti pengguna yang tidak
menyadari uang elektroniknya ditempelkan 2 (dua) kali pada reader untuk suatu
transaksi yang sama sehingga nilai uang elektronik berkurang lebih besar dari
nilai transaksi.
Diluar dampak positif dan negatif
uang elektronik tersebut, penggunaanya masih saja digemari masyarakat luas.
Bahkan jumlah penggunaannya terus saja meningkat dari tahun ke tahun. Tabel
dibawah ini menunjukkan jumlah penggunaan elektronik money sejak tahun 2002
hingga tahun 2012.
Rata – rata jumlah penggunaan uang
elektronik dari tahun 2007 – 2012 dapat dilihat dari grafik dibawah ini :
Jumlah penggunaan uang elektronik
yang semakin meningkat dari tahun ke tahun tentu saja akan mengurangi jumlah
uang yang beredar di masyarakat. Perubahan pada jumlah uang yang beredar
tentunya juga akan mempengaruhi tingkat perputaran uang (Velocity of Money). Tingkat perputaran uang biasanya dinyatakan
dalam bentuk perbandingan antara produk domestiok bruto terhadap uang yang
beredar.
Produk Domestik
Bruto (PDB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi
ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan. PDB pada dasarnya merupakan jumlah
nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara
tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan
oleh seluruh unit ekonomi.
Tabel dibawah
ini menunjukkan jumlah PDB dan jumlah uang beredar di Indonesia pada tahun 2007
hingga 2012 menurut Bank Indonesia.
Tahun
|
PDB
|
Jumlah
Uang Beredar
|
M1
|
M2
|
2007
|
420,00
|
450,055
|
1,649,662
|
2008
|
471,26
|
456,787
|
1,895,839
|
2009
|
540,27
|
515,842
|
2,141,384
|
2010
|
700,00
|
534,390
|
2,216,640
|
2011
|
820,00
|
634,788
|
2,571,164
|
2012
|
852,24
|
758,456
|
3,043,937
|
Berdasarkan
tabel diatas sejak tahun 2007 sampai tahun 2012 jumlah PDB Indonesia terus
mengalami peningkatan. Peningkatan paling signifikan terjadi pada tahun 2010
yaitu meningkat sekitar 159,73 dari tahun 2009. Sama seperti jumlah PDB
Indonesia, jumlah uang yang beredar di masyarakat juga mengalami peningkatan.
Perputaran uang
adalah frekuensi rata-rata unit uang yang dihabiskan dalam periode waktu
tertentu terkait dengan jumlah uang beredar. Salah satu pendekatan yang dapat
digunakan untuk mengukur (menganalisa) peranan uang di dalam perekonomian atau
untuk mengukur daya beli uang di dalam perekonomian adalah Real Money Balances (M/P). Teori ini
mengatakan bahwa velocity of money (V)
akan berubah jika fungsi permintaan uang berubah. V adalah kecepatan
perputaran uang, nQ adalah produk domestik bruto dan M adalah total dari jumlah
uang beredar dalam perekonomian.
Tabel dibawah
ini adalah tabel perhitungan tingkat perputaran uang berdasarkan PDB dan jumlah
uang beredar :
Tahun
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
nQ
|
17.500.000
|
21.700.000
|
23.900.000
|
27.100.000
|
31.800.000
|
33.300.000
|
M
|
2.099.717
|
2.352.626
|
2.567.226
|
2.751.031
|
3.205.952
|
3.802.393
|
V
|
8,3
|
9,2
|
9,3
|
9,8
|
9,9
|
8,7
|
Menurut
perhitungan diatas, pada tahun 2007 tingkat perputaran uang terjadi sekitar 8x
setahun. Pada tahun 2008 tingkat perputaran uang meningkat yaitu 9x dalam
setahun. Tingkat perputaran uang terus mengalami peningkatan dan menurun pada
tahun 2012 dikarenakan jumlah uang beredar pada tahun 2012 juga mengalami
peningkatan yang cukup signifikan. Dalam praktiknya seharusnya penggunaan uang
elektronik mengurangi jumlah uang beredar, namun pada tahun 2012 peningkatan
penggunaan uang elektronik berbanding lurus dengan peningkatan jumlah uang
beredar. Penggunaan uang elektronik terbukti dapat meningkatkan kecepatan
perputaran uang karena penggunaannya yang lebih cepat dan efisien. Pengiriman
uang secara elektronik dapat mempersingkat waktu dan secara otomatis dapat
mempercepat perputaran uang. Dalam hal ini, penerbitan e-money diasumsikan
sebagai salah satu faktor yang dapat merubah fungsi permintaan uang,
yang selanjutnya dapat menurunkan rata-rata jumlah uang tunai yang dipegang
oleh masyarakat, dan akan menurunkan parameter k yang berarti akan meningkatkan
velocity of money atau semakin tingginya sirkulasi uang di dalam perekonomian.
KESIMPULAN
Uang Elektronik (electronic money)
adalah uang yang digunakan dalam transaksi Internet dengan
cara elektronik. Biasanya, transaksi ini melibatkan
penggunaan jaringan computer. Menurut Peraturan Bank Indonesia
No.11/12/PBI/2009 Tanggal 13 April 2009 tentang Uang Elektronik (Electronic
Money) Uang Elektronik harus diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor
terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit. Nilai uang disimpan secara
elektronik dalam suatu media seperti server atau chip dan digunakan sebagai
alat pembayaran kepada pedagang yang bukan
merupakan penerbit uang elektonik tersebut. Nilai uang elektronik yang
disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.
Penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran dapat
memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi transaksi pembayaran
tanpa perlu membawa uang tunai. Uang elektronik sangat applicable untuk
transaksi massal yang nilainya kecil namun frekuensinya tinggi. Walaupun di
satu sisi terdapat beberapa manfaat dari uang elektronik, tetapi di sisi lain
uang elektronik juga memiliki risiko yang perlu disikapi dengan kehati-hatian
dari para penggunanya. Diluar
dampak positif dan negatif uang elektronik tersebut, penggunaanya masih saja
digemari masyarakat luas. Bahkan jumlah penggunaannya terus saja meningkat dari
tahun ke tahun. Jumlah penggunaan uang elektronik yang semakin meningkat dari
tahun ke tahun tentu saja akan mengurangi jumlah uang yang beredar di
masyarakat. Perubahan pada jumlah uang yang beredar tentunya juga akan
mempengaruhi tingkat perputaran uang.
Produk Domestik
Bruto (PDB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi
ekonomi di suatu negara dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga
berlaku maupun atas dasar harga konstan. Perputaran uang adalah frekuensi
rata-rata unit uang yang dihabiskan dalam periode waktu tertentu terkait dengan
jumlah uang beredar.
Menurut perhitungan terhadap PDB dan jumlah uang beredar,
pada tahun 2007 tingkat perputaran uang terjadi sekitar 8x setahun. Pada tahun
2008 tingkat perputaran uang meningkat yaitu 9x dalam setahun. Tingkat
perputaran uang terus mengalami peningkatan dan menurun pada tahun 2012
dikarenakan jumlah uang beredar pada tahun 2012 juga mengalami peningkatan yang
cukup signifikan. Dalam praktiknya seharusnya penggunaan uang elektronik mengurangi
jumlah uang beredar, namun pada tahun 2012 peningkatan penggunaan uang
elektronik berbanding lurus dengan peningkatan jumlah uang beredar. Penggunaan
uang elektronik terbukti dapat meningkatkan kecepatan perputaran uang karena
penggunaannya yang lebih cepat dan efisien. Pengiriman uang secara elektronik
dapat mempersingkat waktu dan secara otomatis dapat mempercepat perputaran
uang. Dalam hal ini, penerbitan
e-money diasumsikan sebagai
salah satu faktor yang dapat merubah fungsi permintaan uang, yang selanjutnya
dapat menurunkan rata-rata jumlah uang tunai yang dipegang oleh masyarakat, dan
akan menurunkan parameter k yang berarti akan meningkatkan velocity of money
atau semakin tingginya sirkulasi uang di dalam perekonomian.
DAFTAR PUSTAKA
Nilawati. 2000. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap
Jumlah Uang Beredar di Indonesia
Sebelum dan Sesudah Krisis: Sebuah Analisis Ekonometrika. Surabaya :
Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra.
McEachern,
2000. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Jumlah Uang Beredar di Indonesia Sebelum dan Sesudah
Krisis: Sebuah Analisis
Ekonometrika. Surabaya : Fakultas
Ekonomi, Universitas Kristen Petra.
Mankiw, 2003, Velocity
of Money,Equilibrium(In)determinacy and Endogenous Growth. Taiwan :Shih Chien
University.
Priyatama,
Abednego dan Apriansah, 2010. CORRELATION BETWEEN ELECTRONIC MONEY AND THE
VELOCITY OF MONEY. Jakarta : Gunadarma University. “Velocity of money is the
average frequency of the unit of money spent in a certain period of time.”
Naury, Sanny,
2005. ANALISIS JUMLAH UANG BEREDAR, SUKU BUNGA,
DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 1970-2002. Medan : Universitas
Sumatera Utara. “PDB berpengaruh terhadap Jumlah Uang Beredar (JUB)”.
Bank Indonesia. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia.
Jumlah Uang Beredar. website : www.bi.go.id . Jakarta : Bank Indonesia.
Bank Indonesia. Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia.
Data Produk Domestik Bruto (PDB). website : www.bi.go.id . Jakarta : Bank
Indonesia.
Wikipedia
Indonesia. Pengertian Produk Domestik Bruto. Website : www.id.wikipedia.org . Indonesia :
Wikipedia